Ketua KSU Baliem Arabica |
“Demi menjaga kekhususan kualitas kopi Baliem, kami dengan tegas menolak
upaya pengembangan kopi jenis baru yang dilakukan dinas perkebunan dan
tanaman pangan kabupaten Jayawijaya,” tegas Ketua KSU Baliem Arabica,
Selion Karoba kepada Harian Pagi Papua, kemarin.
Dikatakannya, demi menjaga kekhususan kopi Baliem Arabica diharapkan
kopi yang sudah ada terus dikembangkan, guna menghindari kopi jenis baru
yang tidak jelas status pasarannya.
Menurutnya, saat ini jenis kopi yang ada di kabupaten Jayawijaya dan
wilayah Pegunungan Tengah pada umumnya diantaranya yaitu, jenis S 795, S
288 dan jenis arabica liniers.
Lanjutnya, tidak semua jenis kopi cocok di Jayawijaya dan tidak semua
kopi mempunyai aroma yang sama. Jenis-jenis kopi tersebut adalah yang
cocok di ketinggian 1500 sampai 2000 meter dari permukaan laut. Hal
tersebut yang membuat kopi Baliem unik dibandingkan kopi lain.
“Misalnya betul kopi yang dikembangkan itu kopi bunga atau kopi aten
akan menghancurkan kopi yang ada. Karena kopi itu ketika dulu
dikembangkan di Aceh, membuat ekspornya menurun dan ketika dievaluasi
ternyata penyebabnya adalah kopi Aceh itu,” ungkapnya.
Dijelaskannya, kopi Aceh adalah beberapa jenis varietas kopi yang
digabung dan dikembangkan. Kopi Aten (kopi Aceh) lanjutnya, hanya
berusia 5 tahun dan dalam pengembangannya harus menggunakan pupuk.
“Jangan sampai ada kopi seperti itu yang tidak cocok lalu dipaksanakan
untuk dikembangkan di Wamena, akibatnya akan merusak kopi yang ada.
Dinas harus menjelaskan hal ini,” ujarnya. Yang saat ini memiliki pasar
ekspor adalah KSU Baliem Arabica sehingga diharapkannya, kehadirankopi
jenis baru yang akan dikembangkan tidak akan mengganggu kopi yang sudah
ada. (ecy/hpp)
Sumber : www.baliembluecoffee.com
0 komentar for "KSU Baliem Arabica Menolak Pengembangan Kopi Jenis Baru"